Jawa Timur, RelasiPublik.id– Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, melakukan ziarah ke makam KH. Ahmad Yahya—yang dikenal juga sebagai Maraqdia Tokape Arajang Balanipa—seorang tokoh pejuang kemerdekaan dari Mandar, Sulawesi Barat, yang dimakamkan di Pacitan, Jawa Timur.
“Saya menyempatkan diri mengunjungi makam seorang pejuang negara yang wafat pada tahun 1872,” kata Suhardi Duka.
Ia menyebut ziarah ini sebagai bentuk penyambungan sanad perjuangan, sebuah langkah kecil dalam menghormati warisan besar para leluhur bangsa.
Dalam kunjungannya, Suhardi Duka mengenang perjuangan KH. Ahmad Yahya semasa hidupnya.
“Beliau pernah diasingkan oleh Belanda. Kalau tidak salah, saat sampai di sini, namanya diubah menjadi KH. Ahmad Yahya,” ungkapnya.
Gubernur juga menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk penghormatan kepada sosok yang dikenal sebagai Raja Balanipa ke-46, yang memerintah sekitar tahun 1871–1873.
Tokape dikenal sebagai tokoh yang menolak tunduk pada penjajahan Belanda.
Namun, perjuangannya berakhir tragis ketika ia terkepung di istana Lekopa’dis dan ditangkap oleh Belanda.
Beberapa sumber juga menyebut bahwa Tokape sengaja menyerahkan diri demi menyelamatkan pasukannya. Pada 1893, ia ditahan di Makassar, lalu diadili di Batavia (kini Jakarta), dan akhirnya diasingkan ke Pacitan hingga akhir hayatnya.
Ziarah ini menjadi momen reflektif akan nilai-nilai perjuangan, keberanian, dan pengorbanan, yang patut diwarisi oleh generasi penerus bangsa.
(*)













