Mamuju, RelasiPublik.id-Sebanyak 27 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Taan Galung dan SMP di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dilarikan ke Puskesmas Tapalang pada Rabu (24/9) siang setelah mengalami gejala yang diduga kuat akibat keracunan makanan.
Kejadian ini terjadi usai para siswa menyantap makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan kepada seluruh siswa sekolah tersebut.
Tidak lama setelah makan siang, beberapa siswa mulai mengeluhkan sakit kepala, mual, dan nyeri perut, hingga akhirnya harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Menanggapi insiden ini, Ihram Kabid PPSDM Himpunan Pelajar mahasiswa Kesehatan (Hipermakes) Cabang Mamuju, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kejadian yang menimpa siswa-siswi SDN Taan Galung.
“Kami sangat prihatin atas tragedi yang dialami adik-adik di SDN Taan Galung. Ini seharusnya tidak terjadi, terlebih makanan tersebut berasal dari program Makanan Bergizi Gratis yang semestinya menjamin keamanan dan kualitas pangan bagi anak-anak,” tegas Ihram, Sabtu (27/9).
Lebih lanjut, Ihram menyoroti lemahnya pengawasan dan kualitas dalam pengelolaan program MBG. Ia menilai, peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa pelaksanaan program belum memenuhi standar keamanan pangan yang layak.
“Kami mendesak (PEMDA) dalam hal ini Dinas kesehatan Mamuju untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG. Jangan sampai program yang niatnya baik ini justru membahayakan nyawa anak-anak,”.
Saat ini, keenam siswa yang menjadi korban dilaporkan dalam kondisi stabil setelah mendapatkan penanganan medis. Namun demikian, masyarakat dan para orang tua siswa berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Ihram menegaskan ketika Permasalahan ini tidak segera di tuntaskan maka Kami sebagai kader HIPERMAKES akan bertindak tegas terhadap kasus ini dan kami akan mengunakan peran kami sebagai mahasiswa.
(*)