MAMUJU, RelasiPublik.id – Nasib nahas menimpa persiapan Mamuju Festival. Rencana gelaran yang akan menampilkan artis ternama Justin Aldrin dengan lagu andalannya, “Angin Datang Kasih Kabar”, kini benar-benar dihantam “angin kabar” buruk.
Area festival dilaporkan hancur luluh lantak setelah diterjang badai angin kencang yang melanda Mamuju. Tenda-tenda dan panggung utama ambruk dan rusak parah akibat cuaca ekstrem tersebut.
Tragedi kerusakan fisik ini semakin diperkeruh dengan kisruh administrasi yang belum selesai.
Pihak penyelenggara, Atita Organizer, sebelumnya sudah dicap arogan oleh pemerintah setempat karena tidak melakukan “mappasabbi” atau permisi/pemberitahuan resmi.
Lurah Binanga, Selvi Febrina, mengonfirmasi kepada media bahwa hingga saat ini, pihak Event Organizer (EO) pelaksana Mamuju Festival sama sekali belum datang ke kelurahan untuk mengurus surat pengantar yang diperlukan sebagai syarat utama penerbitan izin keramaian di kepolisian.
”Mereka seenaknya saja bikin acara, Dek, seolah-olah tidak butuh kehadiran pemerintah,” tegas Lurah Selvi dengan nada kecewa, Jumat (31/10).
Sikap EO yang mengabaikan prosedur ini menjadi sorotan serius. Peringatan tentang pentingnya koordinasi dengan pemerintah setempat, terutama terkait izin dan antisipasi keamanan, kini seolah terbukti dengan musibah kerusakan yang diakibatkan oleh badai angin.
Kerusakan panggung dan tenda akibat badai angin menjadi pukulan ganda bagi festival ini. Selain harus menghadapi kerugian materiil yang besar, nasib kelanjutan Mamuju Festival, yang sangat dinantikan masyarakat, kini di ujung tanduk.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Atita Organizer terkait musibah badai yang merusak lokasi maupun tanggapan atas tudingan sikap arogan dari pemerintah kelurahan.
Kerusakan fisik lokasi dan belum adanya izin resmi membuat kelanjutan dan jadwal ulang festival ini menjadi pertanyaan besar.
(*)













